Berita

SPANDUK PPDB

Kontak

Alamat :

Iteng, Desa Iteng, Kec. Satar Mese, Kab. Manggarai

Telepon :

082217845687 - 081239431799

Email :

smast.mariaiteng.@yahoo.co.id

Website :

stmariaiteng.sch.id

Media Sosial :

Kalender

Oktober 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Melakukan Asistensi Mengajar di SMAS St. Maria Iteng, Manggarai, NTT.

Di zaman modern saat ini, kolaborasi dan kerja sama adalah hal yang penting dalam dunia pendidikan. Dalam konteks inilah Program Merdeka Kampus Mengajar (MBKM), Universitas Sanata Dharma (USD) melakukan kerja sama dengan SMA Swasta St. Maria Iteng, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, NTT. Wujud kerjasamanya adalah USD mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan asistensi mengajar selama satu semester.

              Pada tanggal 10 Februari 2025, keempat mahasiswa FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) resmi diterima oleh Kepala Sekolah, Guru dan Siswa di SMA Swasta St. Maria Iteng.  Keempat mahasiswa tersebut diutus dari program studi masing-masing yakni Pendidikan Biologi (Romo Handrianus Eka Uma, CSsR), Pendidikan Matematika (Eustakius Willy Pranata), Pendidikan Ekonomi (Jean Pierre Ben Benedict), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Rosmarlyn Kewa).

              Keempat mahasiswa Universitas Sanata Dharma ini diterima oleh  33 guru dan staf sekolah dan 417 Siswa (13 Rombongan Belajar/Kelas). Suasana pagi itu terlihat cerah dengan cuaca yang sejuk. Sekolah dikelilingi oleh banyak tanaman hijau yang membuat asri dan nyaman. Setelah doa pagi bersama semua siswa di halaman sekolah, penerimaan secara internal dilanjutkan di ruang guru. Romo Venan Gusman, Pr sebagai kepala sekolah menyambut para mahasiswa dengan ramah dan merasa sangat senang karena para mahasiswa berkegiatan di sekolah ini selama satu semester (Februari-Juni 2025). Para mahasiswa diterima secara adat di ruang guru yang dikenal dengan "Tuak Kapu" (Memangku Tuak). Tuak Kapu ini dimaknai sebagai "memangku bayi", artinya para mahasiswa diterima sebagai keluarga baru bagaikan bayi yang dipangku dengan gembira oleh ibu dan bapanya. Pak Beni selaku Kepala Kurikulum dan guru Biologi mewakili para guru dan siswa untuk menyambut mahasiswa dengan bahasa daerah Manggarai (bahasa adat):

              "Yo, ai olo poli tombo; bantang cama reje lele; SMAS St. Maria ce'e main, Universitas Sanata Dharma lau main; kudut manga wintuk cama ngasang anak ce'e lembaga SMAS St. Maria.  Hitu'n olo, ho'o ce'e ga, Hitu kali ite cai. One Mai hitu'n, aram manga lolong wae roho, inung wae bajang Dite one salang kudut manga beti weki lasa ranga. Ho lami ami Adak tuak kapu latang ite sanggen taung. Tuak te jadi wae Laing kudut kudut Musa lo'o bokak agu rantang manga beti weki agu lasa ranga dite."

              Maksud dari ungkapan di atas adalah dari awal sudah ada kesepakatan antara lembaga SMA Swasta St. Maria dengan Universitas Sanata Dharma untuk melaksanakan kegiatan asistensi mengajar. Berdasarkan kesepakatan tersebut, lembaga SMAS St. Maria  menerima mahasiswa Sanata Dharma dengan hati yang baik dan penuh rasa syukur. Prosesi adat ini mengungkapkan, mungkin dalam perjalanan mahasiswa merasakan kesulitan (haus/lapar) yang mengganggu kesehatan, maka diadakan penerimaan secara adat supaya keadaan mahasiswa baik-baik saja dan disertai oleh Tuhan dan leluhur di sini. " (Terjemahan penyesuaian dalam bahasa Indonesia. Bukan terjemah literer/lurus seperti syair di atas).

Setelah melantunkan syair adat Manggarai, Pak Beni menyerahkan satu botol "tuak" sebagai tanda penerimaan mahasiswa secara simbolis. Tuak tersebut diberikan kepada Romo Handri Uma, CSsR selaku perwakilan mahasiswa. Romo Handri, CSsR diminta untuk menjawab "toem cial" (artinya "ya" atau "benar") sebagai ungkapan persetujuan bahwa para mahasiswa diterima secara resmi. Para mahasiswa memperkenalkan diri masing-masing diikuti oleh semua guru-guru dan staf sekolah.  "Hari ini adalah hari yang menyenangkan karena kami kedatangan mahasiswa istimewa, dari Universitas Istimewa, yakni USD dan Kota Istimewa pula Yogyakarta. "Saya, Ibu Norlin, guru sejarah di sekolah ini, selamat datang untuk para mahasiswa USD," ujarnya. Setelah itu, Ibu Norlin turut memperkenalkan diri dengan ramah sekaligus menutup perkenalan guru. "Semoga kegiatan di sini memberikan berbagai pengalaman dan pelajaran yang berharga bagi mahasiswa,  guru dan siswa. Kita saling belajar. Semoga perjalanan bersama ini memberikan buah berlimpah demi kemuliaan Tuhan," ujar Romo Venan Gusman, Pr selaku kepala sekolah.

 

(Romo Handrianus Eka Uma, CSsR | Mahasiswa Pbio USD semester 6 | Asisten Guru di SMAS St. Maria Iteng Februari - Juni 2025)