SMAS ST. MARIA ITENG MEMBUKA TAHUN PASTORAL EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MENANAM 1000 BIBIT KELOR
(Koordinator SMAS St. Maria Iteng)
(SMART
NEWS), Sabtu, 05 Februari 2023, SMAS Santa Maria Iteng
mengadakan ibadat Lauching
tahun
ekonomi berkelanjutan yang SAE (Sejahtera, Adil, Ekonomis). Perayaan ini dilaksanakan
tepat di kebun SMAS Santa Maria Iteng dan diikuti oleh tamu undangan serta seluruh
civitas akademika. Dalam penyelenggaraannya ibadat dipimpin oleh Pastor paroki
St. Stefanus Iteng, Rm. Alo Gambur dan Pastor koordinator
SMAS Santa Maria Iteng sendiri, Rm. Pank Nudan.
Dalam komentar pembuka ibadat sabda yang dibacakan oleh Yudi Sehadun, ketua OSIS SMAS St. Maria Iteng dinyatakan sikap Gereja keuskupan Ruteng terkait pelaksanaan tahun
pastoral ekonomi berkelanjutan. "Gereja dengan ini mau
menggerakkan kita semua untuk memperhatikan ekonomi sebagai ruang persekutuan
bersama yang melayani manusia seutuhnya dan seluruh persekutuan. Dengan itu
gereja mau mewujudkan ekonomi yang meyejaterakan, ekonomi yang adil, dan
ekonomi yang menjaga dan merawat lingkungan kita,
demikian ditegaskannya. Marilah kita menyerahkan seluruh karya-karya pastoral di tahun ekonomi
berkelanjutan ini dengan harapan kerahiman Allah," ucapnya.
Dalam
sambutan pembuka, Pastor paroki St. Stefanus
Iteng mengajak semua masyarakat dan seluruh peserta didik SMAS St.
Maria Iteng
untuk menyadari bahwa siapa kita sebenarnya dihadapan Tuhan, dihadapan Allah,
dan dihadapan sesama.
"Tahun ini keuskupan
Ruteng menfokuskakan pelayanannya pada ekonomi berkelanjutan yang
sejahtera, adil dan ekologis. Melalui tema ini gereja mengajak semua
masyarakat, semua umat keuskupan Ruteng untuk menyadari siapa sebenarnya kita
dihadapan Tuhan, dihadapan Allah, dan dihadapan sesame," ujarnya.
"Tubuh, jiwa roh kita
terdiri dari berbagai unsur, kekurangan salah satu unsur membuat kita
menderita. Kekurangan makan kita lapar, kekurangan makanan bergizi membuat
tubuh kita tidak betul, kekurangan udara dan air membuat kita tidak bisa hidup,
" tambahnya.
Melalui sharing, Romo Alo
juga menyampaikan harapannya agar dalam mewujudkan
ekonomi berkelanjutan yang sejahtera, adil dan ekologis ini, semua umat perlu membangun kerja sama yang produktif dan relasi yang baik antarsesama secara seimbang dan berkelanjutan.
"Gereja Keuskupan Ruteng,
melalui
motto bapa Uskup Mgr. Siprianus, Omnia In Caritate (Lakukanlah semua dalam kasih) menggemakan selama ini untuk
selalu bekerja sama satu sama lain; gereja hendaknya
melakukannya dalam kasih tujuannya supaya seluruh masyarakat, semua umat
menjalani kesibukan dengan baik dan sesuai dengan kehendak
Allah, tutur Romo Alo.
"Hari ini kita
mewujudkan harapan besar itu dengan satu tema ekonomi berkelanjutan yang SAE, Tempat ini
sangat tepat. Ini adalah padang. Hari ini kita menganggap tempat ini adalah
padang, mungkin beberapa bulan ke depan berubah menjadi tempat yang sangat
subur dan memberi manfaat besar. Selain
udara bagus, makanan yang sehat dan bergizi juga akan dipenuhi.
Salah satunya adalah tanaman kelor yang saat ini kita tanam. Ternyata kelor
mengandung vitamin A sampe E dan itu merupakan kandungan yang sangat dibutuhkan
oleh manusia, " lanjutnya.
(Foto bersama sebelum menanam benih kelor di kebun SMAS St. Maria Iteng)
Dalam kesempatan yang sama,
Bapak Camat Satarmese juga menyampaikan sambutan singkatnya. "Kami sebagai
pemerintah sangat berterimakasih kepada lembaga SMAS Santa Maria Iteng, yang
ikut serta dalam meneruskan program ekonomi berkelanjutan ini dan juga program Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, "ucapnya. Beberapa hari terakhir ini, Nono siswa kelas 2 SDI Buraen 2, menjadi
viral karena prestasinya menjadi juara I lomba matematika tingkat
internasional. Dia berhasil mengalahkan 7.000 anak yang ikut dalam perlombaan
yang diselenggarakan oleh International Abacus World Competition itu. Berdasarkan
kesaksian ibunya, anak ini suka makan kelor sejak kecil. Meskipun bukan
satu-satunya faktor penentu, akan tetapi kita tetap percaya bahwa kehebatan dan
kecerdasannya tidak terlepas dari kesehariannya yang selalu mengonsumsi kelor. Demikian
halnya dengan kita, semoga kelor ini tidak hanya mendatangkan keuntungan secara
profit tetapi juga bisa meningkatkan kecerdasan anak-anak kita, jelasnya.
Koordinator
lembaga pendidikan SMAS Santa Maria Iteng juga mengungkapkan harapan dan rencananya
dalam pengembangan program ini.
"Program penanaman 1000 kelor ini adalah bagian dari program
inovasi dan unggulan sekolah sebagai tindaklanjut dari program Gubernur NTT,
Bpk. Viktor B. Laiskodat dan program pastoral keuskupan Ruteng. Kami menghendaki
agar kegiatan penanaman kelor ini menjadi cerita dalam catatan sejarah lembaga
pendidikan ini. Saat ini dan di sini, kita sedang menulis sejarah kehidupan kita
tentang sekolah ini," ungkap Rm. Pank. Dan kita
berharap, program 1000 kelor ini bisa tembus sampai ke Bapak Gubernur NTT. Kalau tidak tembus, biarkan ini menjadi sejarah kita,” tambahnya.
Sebelum mengadakan launching dan membuka secara resmi penanaman benih
kelor, Romo Pank
melontarkan sebuah slogan. "Menanam sambil berdoa, memetik sambil bersyukur,"
tutupnya
(Rm. Pank dan Rm. Alo sedang mengadakan
launching dan pembukaan tanam kelor secara resmi)
Pantauan kru Smart News,
sepanjang kegiatan ini tampak raut wajah sukacita
menghiasi seluruh undangan dan peserta didik yang hadir. Ikut
terlibat dalam kegiatan ini antara lain Camat Satar Mese, Pastor Paroki, Danramil Satar
Mese, Pemerintah Desa, tokoh adat, tokoh pendidikan, para kepala
sekolah
dan para suster compasionis. (Smart News).
Iteng, 4 februari 2023
*Maria Susanti Iwal*
*Maria Juria Indriani*
*Matilda Asung*