Berita

SPANDUK PPDB

Kontak

Alamat :

Iteng, Desa Iteng, Kec. Satar Mese, Kab. Manggarai

Telepon :

082217845687 - 081239431799

Email :

smast.mariaiteng.@yahoo.co.id

Website :

stmariaiteng.sch.id

Media Sosial :

Kalender

September 2024

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30

SMAS ST. MARIA ITENG MEMBUKA TAHUN PASTORAL EKONOMI BERKELANJUTAN DENGAN MENANAM 1000 BIBIT KELOR

(Koordinator SMAS St. Maria Iteng)

 

(SMART NEWS), Sabtu, 05 Februari 2023, SMAS Santa Maria Iteng mengadakan ibadat Lauching tahun ekonomi berkelanjutan yang SAE (Sejahtera, Adil, Ekonomis). Perayaan ini dilaksanakan tepat di kebun SMAS Santa Maria Iteng dan diikuti oleh tamu undangan serta seluruh civitas akademika. Dalam penyelenggaraannya ibadat dipimpin oleh Pastor paroki St. Stefanus Iteng, Rm. Alo Gambur dan Pastor koordinator SMAS Santa Maria Iteng sendiri, Rm. Pank Nudan.

Dalam komentar pembuka ibadat sabda yang dibacakan oleh Yudi Sehadun, ketua OSIS SMAS St. Maria Iteng dinyatakan sikap Gereja keuskupan Ruteng terkait pelaksanaan tahun pastoral ekonomi berkelanjutan. "Gereja dengan ini mau menggerakkan kita semua untuk memperhatikan ekonomi sebagai ruang persekutuan bersama yang melayani manusia seutuhnya dan seluruh persekutuan. Dengan itu gereja mau mewujudkan ekonomi yang meyejaterakan, ekonomi yang adil, dan ekonomi yang menjaga dan merawat lingkungan kita, demikian ditegaskannya. Marilah kita menyerahkan seluruh karya-karya pastoral di tahun ekonomi berkelanjutan ini dengan harapan kerahiman Allah," ucapnya.

Dalam sambutan pembuka, Pastor paroki St. Stefanus Iteng mengajak semua masyarakat dan seluruh peserta didik SMAS St. Maria Iteng untuk menyadari bahwa siapa kita sebenarnya dihadapan Tuhan, dihadapan Allah, dan dihadapan sesama.

"Tahun ini keuskupan Ruteng menfokuskakan pelayanannya pada ekonomi berkelanjutan yang sejahtera, adil dan ekologis. Melalui tema ini gereja mengajak semua masyarakat, semua umat keuskupan Ruteng untuk menyadari siapa sebenarnya kita dihadapan Tuhan, dihadapan Allah, dan dihadapan sesame," ujarnya.

"Tubuh, jiwa roh kita terdiri dari berbagai unsur, kekurangan salah satu unsur membuat kita menderita. Kekurangan makan kita lapar, kekurangan makanan bergizi membuat tubuh kita tidak betul, kekurangan udara dan air membuat kita tidak bisa hidup, " tambahnya.

Melalui sharing, Romo Alo juga menyampaikan harapannya agar dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan yang sejahtera, adil dan ekologis ini, semua umat perlu membangun kerja sama yang produktif dan relasi yang baik antarsesama secara seimbang dan berkelanjutan.

"Gereja Keuskupan Ruteng, melalui motto bapa Uskup Mgr. Siprianus, Omnia In Caritate (Lakukanlah semua dalam kasih) menggemakan selama ini untuk selalu bekerja sama satu sama lain; gereja hendaknya melakukannya dalam kasih tujuannya supaya seluruh masyarakat, semua umat menjalani kesibukan dengan baik dan sesuai dengan kehendak Allah, tutur Romo Alo.

"Hari ini kita mewujudkan harapan besar itu dengan satu tema ekonomi berkelanjutan yang SAE, Tempat ini sangat tepat. Ini adalah padang. Hari ini kita menganggap tempat ini adalah padang, mungkin beberapa bulan ke depan berubah menjadi tempat yang sangat subur  dan memberi manfaat besar. Selain udara bagus, makanan yang sehat dan bergizi juga akan dipenuhi. Salah satunya adalah tanaman kelor yang saat ini kita tanam. Ternyata kelor mengandung vitamin A sampe E dan itu merupakan kandungan yang sangat dibutuhkan oleh manusia, " lanjutnya.

 

(Foto bersama sebelum menanam benih kelor di kebun SMAS St. Maria Iteng)

Dalam kesempatan yang sama, Bapak Camat Satarmese juga menyampaikan sambutan singkatnya. "Kami sebagai pemerintah sangat berterimakasih kepada lembaga SMAS Santa Maria Iteng, yang ikut serta dalam meneruskan program ekonomi berkelanjutan ini dan juga program Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, "ucapnya. Beberapa hari terakhir ini, Nono siswa kelas 2 SDI Buraen 2, menjadi viral karena prestasinya menjadi juara I lomba matematika tingkat internasional. Dia berhasil mengalahkan 7.000 anak yang ikut dalam perlombaan yang diselenggarakan oleh International Abacus World Competition itu. Berdasarkan kesaksian ibunya, anak ini suka makan kelor sejak kecil. Meskipun bukan satu-satunya faktor penentu, akan tetapi kita tetap percaya bahwa kehebatan dan kecerdasannya tidak terlepas dari kesehariannya yang selalu mengonsumsi kelor. Demikian halnya dengan kita, semoga kelor ini tidak hanya mendatangkan keuntungan secara profit tetapi juga bisa meningkatkan kecerdasan anak-anak kita, jelasnya.

Koordinator lembaga pendidikan SMAS Santa Maria Iteng juga mengungkapkan harapan dan rencananya dalam pengembangan program ini.

"Program penanaman 1000 kelor ini adalah bagian dari program inovasi dan unggulan sekolah sebagai tindaklanjut dari program Gubernur NTT, Bpk. Viktor B. Laiskodat dan program pastoral keuskupan Ruteng. Kami menghendaki agar kegiatan penanaman kelor ini menjadi cerita dalam catatan sejarah lembaga pendidikan ini. Saat ini dan di sini, kita sedang menulis sejarah kehidupan kita tentang sekolah ini," ungkap Rm. Pank. Dan kita berharap, program 1000 kelor ini bisa tembus sampai ke Bapak Gubernur NTT. Kalau tidak tembus, biarkan ini menjadi sejarah kita,” tambahnya.

Sebelum mengadakan launching dan membuka secara resmi penanaman benih kelor, Romo Pank melontarkan sebuah slogan. "Menanam sambil berdoa, memetik sambil bersyukur," tutupnya

(Rm. Pank dan Rm. Alo sedang mengadakan launching dan pembukaan tanam kelor secara resmi)

Pantauan kru Smart News, sepanjang kegiatan ini tampak raut wajah sukacita menghiasi seluruh undangan dan peserta didik yang hadir. Ikut terlibat dalam kegiatan ini antara lain Camat Satar Mese, Pastor Paroki, Danramil Satar Mese, Pemerintah Desa, tokoh adat, tokoh pendidikan, para kepala sekolah dan para suster compasionis. (Smart News).

                                                    

Iteng, 4 februari  2023

*Maria Susanti Iwal*

*Maria Juria Indriani*

*Matilda Asung*